Guru merupakan salah satu profesi yang menitik tekankan pada pelayanan umum berupa jasa. Guru menempati posisi urgen dalam mencerdaskan bangsa di Negara Indonesia. Berbagai macam latar belakang pendidikan seorang guru menjadikan pelajaran menjadi beragam dan banyak ilmu pengetahuan yang bisa dipelajari.
Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa dengan satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. Selain itu dalam penyelenggaraan juga harus dalam suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran melalui mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
Menurut UU Guru dan Dosen dijelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah [1]. Dengan tugasnya yang kompleks menjadikan guru wajib membekali dirinya dengan kompetensi yang menunjang pada saat mengajar peserta didik.
Guru tidak hanya mengajar materi saja namun perlu diketahui bahwa mengajar membutuhkan seni yang mana peserta didik bisa antusias, menerima materi dengan mudah dan “ketagihan” pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Adapun menurut UU Guru dan Dosen Pasal 10 bahwa kompetensi yang harus dimiliki guru diantaranya: a) kompetensipedagogik b) kompetensi kepribadian, 3) kompetensi sosial, dan 4) kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. 4 kompetensi tersebut wajib dimiliki guru. Apabila salah satu guru tidak memiliki kompotensi akan terjadi ketimpamngan dan target mendidik anak bisa tidak terpenuhi dengan maksimal.
Karena tuga utama guru adalah mengajar maka guru perlu mendesain pembelajaran supaya kratif dan inovatif dengan harapan anak antusias menerima pelajaran dan mengurangi kebosanan terhadap materi yang monoton. Berikut tips buat guru supaya pembelajaran kretaif dan menyenangan:
1. Gunakan metode pembelajaran variatif. Semakin banyak metode pembelajaran yang dipakai maka kelas semakin hidup karena partisipasi peserta didik semakin banyak.
2. Gunakan media pembelajaran. Mengajar dengan ceramah sudah biasa, namun mengajar dengan ceramah didukung dengan media elektronik berupa laptop dan Lcd pyoyektor yang kemudian ditampilkan di layar monitor menjadikan greget pelajaran semakin diminati anak. Dengan media pembelajaran yang menarik mengurangi kebosanan dan menghilangkan rasa kantuk peserta didik. Dengan media pembelajaran peserta didik memiliki rasa ketertarikan tinggi, mudah untuk mempelajari ditambah pembelajaran yang disajukan guru menarik. Tanpa media maka pembelajaran semakin monoton sehingga berakibat kurang semangatnya peserta didik menerima materi selanjutnya.
3. Sisisi dengan game edukuatif. Seiring dengan materi yang disampaikan guru menjadikan peserta didik lesu dan kurang semangat. Untuk mengantisipasi ini guru bisa membuat game edukutif sederhana yang bisa di praktekkan dalam kelas. Contoh game edukuatif senam jari, saling pijit memijit, bertepuk tangan, bernyanyi, dan sebagainya. Model pembeajaran ini lebih banyak disukai anak karena kelas semakin hidup dan mengurangi kebosanan yang terjadi pada peserta didik.
4. Moving class. Maksudnya adalah belajar tidak hanya dilakukan didalam kelas saja namun peserta didik bisa diajak belajar dilingkungan sekolah, halaman sekolah, lapangan, tempat museum, dan sebagainya. Dengan banyaknya kolaborasi moving class menjadikan pembelajaran menjadi berkualitas, anak didik bersemangat dan antusias dengan materi yang disampaiakn guru.
5. Berikan sistem reward. Maksudnya adalah pemberian penghargaan bagi peserta didik atas prestasi yang dicapai. Maksunya reward adalah pemberian penghargaan guru terhadap anak atas prestasi yang ditempuh dengan mendapat ranking 1, mendapat nilai ulangan 100, dan berprestasi dalam ajang perlombaan. Reward tidak harus berupa barang namun bisa ucapan bagus, pintar, cerdas dan sebagainya. Dengan reward tersebut sebagai bentuk dukungan untuk anak didik supaya mereka termotivasi untuk meraih cita-cita yang lebih tinggi.
Demikain tips menjadi guru kreatif dan menyenangkan. Sebagus apapun materi yang disampaikan oleh guru kalau metode yang digunakan monoton maka berdampak bagi anak pada ngantuk atau cepat bosen. Sedangkan sebagus apapun metode yang disiapkan tanpa ada kesiapan materi yang diajarkan akan menjadikan guru tersebut bingung dan kesulitan menyampaikan materi.
[1] UU NO. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen